Minggu, 22 Juni 2014

BIBIT LELE,BIBIT IKAN,PERIKANAN DI BALI

Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.[2]
Indonesia adalah negara yang potensial dibidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan disamping sebagai negara industri. Industri penupang dari ketiga sektor tersebut dapat berupa industri pengalengan ikan, industri tepung sagu, industri hasil olahan rumput laut dan lain sebagainya. Posisi Indonesia yang berada di posisi lintasan khatulistiwa dengan dua musim sebagai negara agraris dan sebagai negara kepulauan adalah wilayah yang dominan dengan perairan sebagai negara kelautan dan perikanan.
Jumlah nelayan di Indonesia dan di Bali
Sebuah sumber menyebut bahwa jumlah nelayan di seluruh Indonesia hampir mencapai 30 juta jiwa, untuk di Bali ada sekitar 3 ribu-an lebih, namun mereka rata-rata masih jauh dari sejahtera

0 komentar:

Posting Komentar